tolikara

Bupati Willem Wandik Minta ASN Selalu Proaktif kepada BPK

Jumat, 9 Mei 2025 | 14:00 WIB
Bupati Tolikara Willem Wandik saat memimpin Apel pagi bersama ASN di Kantor Bupati di Igari Senin (9/5/2025).(Ceposonline.com/Diskominfo Tolikara)

CEPOSONLINE.COM, KARUBAGA-Hadirnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Papua di Tolikara perlu menjadi perhatian bagi seluruh Aparat Sipil Negara (ASN) dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing – masing,untuk selalu proaktif dengan mereka. 

  "Karena kehadiran BPK disini untuk menerima konfirmasi langsung dari kita sebagai pihak yang bersangkutan dalam pengelolaan dan penyerapan anggaran tahun 2024 kemarin," ungkap Bupati Tolikara Willem Wandik,S.Sos saat memimpin Apel pagi bersama ASN di Kantor Bupati di Igari Senin,9 Mei 2025.

“Walaupun laporan dari masing – masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah masuk ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Tetapi kadang BPK mereka butuh konfirmasi langsung dari kita masing – masing karena itu kita harus selalu proaktif dan selalu berada di Karubaga.” ungkap Bupati Willem Wandik lebih lanjut.

Bupati Willem Wandik,S.Sos mengatakan terkait dengan hari raya Waisak dan Cuti Bersama Waisak hari Senin,12 dan 13 Mei 2024 menjadi perhatian kita bersama."Saya tidak tahu disini ada yang merayakan Waisak atau tidak, kalau tidak, kita hanya ikut mengisi tanggal merah itu dengan agenda kita masing - masing." ujarnya.

Terkait dengan kedisplinan ASN, Bupati Willem Wandik,S.Sos kembali menegaskan bahwa pihaknya menerima laporan keaktifan ASN dari masing – masing OPD masih kurang. Karena itu diharapkan supaya ditingkatkan. 

  "Kedepan kita akan terapkan absen digital karena sekarang kita sudah berada pada era digital sehingga dibutuhkan kesadaran masing – masing ASN untuk selalu aktif di kantor." tuturnya.

Bupati Willem Wandik,S.Sos berharap kepada para ASN dari masing – masing OPD yang berasal dari wilayah Pembagunan satu atau dua dan tiga serta empat diminta untuk perhatikan masyarakat kalua ada orang sakit mohon bantuannya para ASN proaktif membantu mereka. 

“Entah kamu kepala Dinas kah, Kabag kah Staf kah, kamu harus proaktif kalau ada orang kita yang sakit, nanti kalau sudah meninggal baru hubungi ini saudara kita meninggal jadi bantu bama duka dulu, begini tidak boleh”. tegas Bupati Willem wandik.

Diminta kepada semuanya harus respek dengan lingkungan sosial dimana pun berada, bagaimanapun kita ini manusia tidak terlepas dari hidup sosial. Kita menyelamatkan nyawa orang saat sakit jauh lebih berharga dari pada kita bantu bama di tempat duka karena orang yang sudah meninggal itu sudah pergi senang di alamnya mereka disana. Kita kirim bama untuk orang – orang yang kumpul di duka yang tadinya tidak urus almarhum saat sakit dengan baik.    

   Kondisi geografis di Tolikara memang berat apa lagi daerah – daerah polosok yang jauh dari jangkauan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Karena itu dibutuhkan proaktif dari kita semua.

“Waktu lalu saya kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah dari semua pasien hanya 3 pasien yang kami lihat sakitnya berat dan sangat urgen sekali sehingga saya minta dokter keluarkan surat rujukan dan dokter rujuk harus ke Jayapura, bukan di Wamena lagi. Sehingga saya minta pesawat walaupun mahal tetapi nyawa mereka diselamatkan.” pintanya.

Dikatakannya diantara tiga pasien itu 1 (satu) pasien adalah siswa SMA Negeri Karubaga. Dari penyampaian dokter, siswa itu saat berangkat ke sekolah tidak sarapan hanya sempat minum kopi lalu masuk sekolah ikut ujian langsung pingsan. Kenapa ini terjadi karena minum kopi saat lambung kosong sehingga asam lambung meningkat memicu glukosa naik dan menghambat sirkulasi oksigen ke otak berakibat siswa itu pingsan. Setelah dibawa ke rumah sakit, badan sebelah pasien sudah lumpuh. 

  Sementara pasien dua itu, lanjut Bupati, satunya dari Distrik Wugi sakitnya hampir sama dengan siswa dan yang lain ibu dari Karubaga kena kanker tumor tenggorokan. aikibat makan pinang sehingga tenggorokannya harus di bolong pake selang untuk bantu bernafas. 

“Kalau saya tidak ambil langkah seperti itu ketiga pasien ini sudah meninggal, tetapi sekarang mereka sudah tertolong”. Ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini