CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Universitas Internasional Papua (UIP) resmi melepas 70 (tujuh puluh) mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Perdana untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di lima kampung pada Distrik Vanimo–Green River, Provinsi West Sepik, Papua Nugini (PNG).
Program ini menjadi tonggak bersejarah bagi UIP sekaligus memperkuat diplomasi pendidikan, hubungan sosial-budaya, dan kerja sama masyarakat perbatasan antara Republik Indonesia dan Papua Nugini.
Pelepasan dilaksanakan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, pada Senin, 8 Desember 2025, pukul 10.18–13.40 WIT, dan dihadiri lebih dari 100 peserta dan tamu undangan.
Sebanyak 70 mahasiswa yang diberangkatkan didampingi oleh 11 dosen/staff. Mereka akan melaksanakan KKN di lima kampung tujuan, yaitu Kampung Wutung, Musu, Yako, Waromo, dan Vanimo (Lido) .
Kegiatan KKN Internasional UIP ini merupakan implementasi nyata dari Nota Kesepahaman (MoU) tahun 2023 antara Universitas Internasional Papua dan Dinas Pendidikan Provinsi West Sepik, Papua Nugini, yang juga sejalan dengan komitmen kerja sama bilateral Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini di bidang pendidikan dan pembangunan masyarakat perbatasan.
Rektor Universitas Internasional Papua, Dr. Izak Morin, MA, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi merupakan bagian dari misi strategis UIP dalam membangun jejaring internasional berbasis kawasan Pasifik.
“Program KKN internasional ini adalah langkah besar UIP dalam membangun peran perguruan tinggi sebagai jembatan persahabatan antarbangsa. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Papua Nugini, Pemerintah Provinsi Papua, serta Pemerintah West Sepik yang telah membuka ruang kolaborasi ini,” ujar rektor.
Acara seremoni pelepasan turut dihadiri sejumlah pejabat penting dari kedua negara, antara lain: Mr. Tony Wou-Wou – Gubernur Provinsi West Sepik, PNG; Samuel Tabuni – Pendiri Universitas Internasional Papua, Paulus – Staf Konsulat Republik Indonesia untuk PNG, Ni Luh Puspa – Kepala PLBN Skouw, Nyoman – Sekretaris Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Papua, Mr. Roland Taile – Asisten Sekda Provinsi West Sepik, dan Para kepala kampung tujuan program KKN di wilayah Vanimo–Green River, PNG.
Gubernur West Sepik, Mr. Tony Wou-Wou, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antar pemerintah yang telah disepakati sejak tahun 2022.
“Kegiatan ini memperkuat kerja sama Indonesia–Papua Nugini, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia generasi muda. Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa UIP di wilayah kami,” tegasnya.
Dalam sambutannya Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas inisiatif dan kerja keras para pimpinan UIP maupun pimpinan Yayasan Maga Edukasi Papua dalam mempersiapkan program ini.
Program seperti ini tidak hanya mempererat hubungan antarnegara, tetapi juga memberikan dampak nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat di wilayah tempat para mahasiswa UIP akan melaksanakan KKN nanti. " Selama ini kita telah membahas banyak program kerjasama bilateral dan kali ini, UIP baru mewujudkan salah satu aspek penting bagi kedua negara, " ujarnya.
Ia pun mengakhiri sambutannya dengan menegaskan bahwa, sebagai pemegang otoritas wilayah Provinsi West Sepik, Ia akan segera merealisasikan pengiriman putra-putri asal Provinsi West Sepik PNG untuk melanjutkan pendidikan tinggi di UIP setiap tahunnya.
Langkah ini juga menjadi bentuk tindak lanjut dari MoU yang sebelumnya yang telah ditandatangani antara UIP melalui Yayasan Maga Edukasi Papua dengan Pemerintah Provinsi West Sepik 2 tahun lalu.
Rangkaian acara pelepasan berlangsung khidmat, diawali dengan doa oleh Drs. Pieter Upessy, MA, menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan panitia oleh Dr. Korinus N Waimbo, M.Sc (Wakil Rektor II UIP), serta sambutan-sambutan dari pemerintah Indonesia dan Papua Nugini.
Penyematan secara simbolis kartu peserta KKN Internasional UIP kepada perwakilan mahasiswa dan penyerahan mahasiswa oleh Rektor kepada kepala kampung jmenjadi penanda resmi dimulainya program tersebut, kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama.
Sebelum keberangkatan, seluruh peserta telah melalui proses pemeriksaan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa single entry oleh petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura di PLBN Skouw, serta pemeriksaan barang oleh petugas Bea dan Cukai.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kantor Imigrasi Wutung, Papua Nugini, pada pukul 13.30 WIT, dan seluruh rangkaian kegiatan dinyatakan selesai dalam keadaan aman, tertib, dan kondusif.
Sebagai bentuk komitmen perlindungan Warga Negara Indonesia di luar negeri, UIP turut berkoordinasi dengan Perwakilan Konsulat RI di Vanimo guna memastikan monitoring dan pengawasan keamanan mahasiswa selama kegiatan berlangsung.
Selama pelaksanaan KKN, para mahasiswa direncanakan melaksanakan berbagai aktivitas, antara lain: Kegiatan Edukatif: Literasi dasar dan numerasi bagi anak-anak kampung perbatasan, Dukungan infrastruktur kampung berupa desain dan pemasangan plang kampung, Pembelajaran budaya, kearifan lokal dan tatanan hidup masyarakat setempat.
Pendiri Universitas Internasional Papua, Samuel Tabuni M.Si., MAJEd dalam pesannya menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari visi jangka panjang UIP untuk menjadikan Papua sebagai pusat perjumpaan intelektual dan kebudayaan di kawasan Pasifik.
“Ini adalah sejarah bagi UIP dan bagi kalian, para mahasiswa, Jadikanlah momentum ini sebagai ladang pembelajaran dan pengabdian terbaik,” ujarnya.
UIP meyakini bahwa KKN Internasional ini bukan hanya memperluas pengalaman akademik mahasiswa, tetapi juga memperkuat peran Indonesia sebagai negara sahabat yang aktif membangun relasi kemanusiaan dan pendidikan di kawasan perbatasan.
" Sebagaimana kita ketahui bersama UIP adalah perguruan tinggi yang berorientasi pada pendidikan berwawasan global berbasis kearifan lokal Papua, dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia, diplomasi pendidikan, dan kerja sama regional di kawasan Pasifik," ujar Tabuni.(*)