CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Jayapura atau Rumah Sakit vertikal Kementrian kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) di Papua telah selesai. Dalam waktu dekat RS tersebut akan di resmikan langsung oleh presiden Prabowo Subianto.
Plt Dirut RSUP Jayapura Aswan Usman mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen akan memberdayakan SDM masyarakat Orang Asli Papua (OAP) untuk mengabdi di rumah sakit tersebut.
"RSUP Jayapura, merupakan RS Vertikal Kementerian Kesehatan, yang akan melayani kebutuhan Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Papua," kata Usman kepada Cenderawasih Pos melalui keterangan tertulisnya, Selasa (6/5/2025).
Tak hanya itu kata Usman, RSUP Jayapura juga menjadi rujukan untuk negara tetangga di kawasan Pasifik, khususnya Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Salomon dan Vanuatu.
Lanjutnya menjelaskan RSUP Jayapura memiliki Kapasitas Tempat Tidur (TT) sebanyak 250 unit. dengan keunggulan untuk Pelayanan Jantung, Stroke, Kanker, Uronepro dan KIA.
Saat ini RSUP Jayapura menyerapkan SDM sebanyak 767 orang yang merupakan CPNS tahun ini (2025) yang akan mulai bekerja pada, 1 Juni 2025 mendatang.
"Dari sebanyak 767 orang tersebut, dokter sebanyak 41 orang (9 orang spesialis dan 32 dokter umum). saat kami masih membutuhkan beberapa dokter spesialis untuk mendukung pelayanan di RSUP Jayapura," ungkapnya.
Untuk diketahui saat ini RSUP Jayapura telah memiliki sebanyak 95 orang tenaga CPNS baik tenaga Medis, Tenaga Kesehatan dan Administrasi yang berdomisili di Jayapura yang membantu untuk persiapan Soft Oepening dan Peresmian RS.
Disamping itu ada sebanyak 120 orang tenaga Sekuriti dan Cleaning service yang telah di rekrut dan sekarang telah aktif bekerja.
Sebagai informasi, RSUP Jayapura direncana akan diresmi pada, 18 Juni 2025 mendatang oleh presiden Prabowo Subianto. "Untuk persiapan peresmian sudah sekitar 90 persen tinggal penataan Jalan masuk yang sedang dikoordinasikan lagi dengan Dinas PUPR, pihak Universitas cenderawasih," tandasnya.
Tambahnya pembangunan rumah sakit vertikal ini sengaja ditempatkan di lokasi Universitas Cenderawasih supaya bisa menjadi rumah sakit pendidikan, terutama untuk Fakultas Kedokteran Uncen dan Poltekkes Kementerian Kesehatan, serta kampus-kampus kesehatan lainnya yang ada di Papua. (*)
