• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Tepung Sagu Kelompok Tani Sagu Kampung Subur dan Aiwat

Photo Author
- Jumat, 2 Februari 2024 | 11:11 WIB
Mr. Park Jibae selaku Pimpinan TSE Group menyerahkan dan memperkenalkan tepung Sagu kepada perwakilan Komnas HAM RI Prabianto di Kantor TSE Group Asiki (TSE Group)
Mr. Park Jibae selaku Pimpinan TSE Group menyerahkan dan memperkenalkan tepung Sagu kepada perwakilan Komnas HAM RI Prabianto di Kantor TSE Group Asiki (TSE Group)

CEPOSONLINE.COM, BOVEN DIGOEL Tepung sagu kering dengan merek Menggidtop dan Okgiyat Ngu Rigiwon merupakan produk lokal yang dibuat oleh kelompok tani sagu yang berasal dari kampung Aiwat dan Subur, Distrik Subur, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan.

Tepung sagu merupakan produk olahan turunan dari komoditas sagu.

Sagu sendiri merupakan salah satu pangan pokok tradisional masyarakat yang berada di wilayah Papua.

Seperti dilansir dari website indonesiabaik.id, sagu mengandung nutrisi seperti 355 kalori, 85,6 persen karbohidrat, 5 persen serat, 0,5 gram protein/100 gram sagu hingga rendah kadar gula dan lemak yang dibutuhkan tubuh sebagai bahan energi dan meningkatkan fungsi otak.

Produk tepung sagu dapat digunakan sebagai bahan utama atau tambahan dalam membuat makanan khas dari Papua seperti Papeda, Sagu Sep, sagu bakar, dan kue–kue tradisonal lainnya.

Produk Tepung sagu ini awalnya di produksi secara manual oleh kelompok tani sagu di kampung Aiwat dan Kampung Subur, sehingga prosesnya memakan waktu yang lama dan hasil produksinya juga sedikit.

Selain itu kelompok-kelompok tani sagu ini juga mengalami kendala dari sisi modal kerja serta pemasaran untuk menjual produk tepung sagu.

Tepung sagu kering merek Menggidtop dan Okgiyat Ngu Rigiwon merupakan produk lokal kelompok tani sagu dari kampung Aiwat dan Subur, Boven Digoel, Papua Selatan. (Fionny/TSE Group)

Bagaikan gayung bersambut, Tunas Sawa Erma (TSE) Group sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Papua, melihat potensi dari produk yang dikelola oleh usaha mandiri kelompok-kelompok tani sagu ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Hal ini sejalan dengan program perusahaan dalam pengembangan lingkungan sosial masyarakat Papua melalui Corporate Social Contribution (CSC).

Dengan demikian, untuk mendorong peningkatan produksi tepung sagu, TSE Group menyalurkan bantuan berupa dua unit mesin pengolah sagu kepada kelompok tani Sagu Menggidtop di Kampung Aiwat dan kelompok tani sagu Koki di Kampung Subur.

Baca Juga: Optimisme UMKM sagu tumbuk Morella menembus pasar nasional

Baca Juga: Potensi Sagu Papua Dilirik Qatar

Tidak hanya bantuan mesin, TSE Group juga membantu pemasaran dan penjualan dengan memberikan bantuan packaging yang dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengurus Forum NTT Hadir di Papua Selatan

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:30 WIB

Ikut Perangi Stunting, TSE Group Raih Genting Award

Selasa, 16 Desember 2025 | 14:44 WIB

Dua Sopir Truk Dianiaya OTK, Satu Korban Meninggal

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:47 WIB

Baru 6 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Merauke Kabur

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:54 WIB

Pendistribusian Solar Subsidi Ditertibkan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:21 WIB
X