CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Pemerintah Indonesia memastikan partisipasi penuh dalam upaya penanganan pasca Gempa Bumi M 7,7 di Myanmar. Tak hanya bantuan logistik yang dikirim, Indonesia juga mengirim tim rescue hingga tim medis untuk membantu proses pencarian dan pengobatan korban.
Hingga Rabu (2/4), menurut kantor berita Xinhua, jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Myanmar mencapai 2.886 orang. Sementara, 4.639 orang lainnya terluka dan 373 orang masih dalam proses pencarian.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menuturkan, Pemerintah Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan ke Myanmar pada Kamis (3/4). Hingga Rabu (2/4), bantuan tersebut terus dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas bantuan.
“Kita merespons apa yang disampaikan oleh Myanmar pasca-kejadian gempa, ini sedang kita proses persiapannya, rencananya besok bantuan (dikirim, re),” ujarnya di Jakarta, Rabu (2/4).
Sugiono melanjutkan, sejatinya bantuan sudah dikirim sejak 30 Maret 2025. Dua orang perwakilan Indonesia dikirim untuk bergabung dalam ASEAN Emergency Response and Assessment Team (ASEAN-ERAT). Keduanya sudah bersama anggota ASEAN lainnya.
Indonesia juga telah mengirimkan bantuan berupa Tim Urban Search and Rescue (USAR). Tim berangkat ke Myanmar pada 1 April 2025. Kemudian, ada pula bantuan Tim Emergency Medical Team (EMT) dan logistik peralatan senilai USD 1 juta yang akan dikirim pada Kamis (3/4). Pengiriman ini rencananya dilepas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Bandara Halim Perdana Kusuma.
“Jadi mulai dari tanggal 31 Maret sudah ada tim yang dikirimkan. Jadi, besok (Kamis, red) secara resmi kita akan kirimkan bantuan,” ungkapnya.
Sugiono juga menyampaikan duka cita dan simpati mendalam atas gempa yang terjadi di Myanmar dan Thailand. Menurutnya, koordinasi erat antar negara-negara ASEAN sangat penting dilakukan dalam rangka pemulihan, rekonstruksi, dan rehabilitasi di kedua negara tersebut. “Mengingat luasnya wilayah yang terdampak, maka bantuan yang diperlukan bukan bantuan yang bersifat instan. Diperlukan koordinasi erat jangka panjang antar negara-negara ASEAN untuk memastikan pemulihan bagi saudara-saudara kita di Myanmar dan Thailand,” paparnya.
Sementara itu, dalam pertemuan darurat antar Menlu ASEAN secara daring, Sugiono menyampaikan apresiasi kepada ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) yang telah memobilisasi bantuan kemanusiaan ke masyarakat yang membutuhkan. Ia berharap bantuan dari Indonesia dan negara-negara ASEAN dapat membantu mengurangi penderitaan saudara dan saudari kita di Myanmar dan Thailand.
“Bantuan kemanusiaan harus disalurkan secara cepat dan inklusif. Saya menyerukan agar kita dapat mengesampingkan perbedaan dan membantu satu sama lain, tanpa terkecuali,” tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut, para Menlu pun menyepakati penguatan respons darurat melalui ASEAN Standby Arrangements, pengerahan ASEAN -ERAT, dan persiapan bantuan melalui Disaster Emergency Logistics System for ASEAN (DELSA) guna memastikan distribusi bantuan cepat dan tepat sasaran. Para Menlu juga berharap terciptanya situasi kondusif agar penyaluran bantuan kemanusiaan dapat dilakukan. Termasyk, mendorong upaya rekonsiliasi nasional guna mewujudkan perdamaian jangka panjang di Myanmar.
Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto beserta perwakilan Kementerian dan Lembaga terkait melepas Tim USAR. Kepala BNPB dalam arahannya saat memimpin apel menyatakan, bantuan ini merupakan kebutuhan yang dibutuhkan Myanmar dan juga sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada negara yang sedang dilanda bencana.
“Kita bergerak atas permintaan negara Myanmar, dari Pemerintah Myanmar meminta bantuan melalui Kemenlu kemudian berkoordinasi,” ucap Suharyanto.
Pengiriman bantuan ini juga telah disepakati dalam rapat tingkat menteri yang telah dilaksanakan satu hari setelah kejadian gempa dan dipimpin Menko PMK. “Hari minggu meskipun suasananya masih lebaran, langsung rakor di bawah pimpinan Menko PMK, rapat ini memutuskan pengiriman bantuan kepada masyarakat terdampak di Myanmar,” ujarnya.