Asisten III Setda Provinsi Papua Tengah, Elizabeth Cenawatin, SE., M.Si, dan Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Tengah saat menghadiri acara pendirian tiang untuk pembangunan 14 unit rumah layak huni bagi suku Kamoro oleh Pemprov Papua Tengah, Sabtu (7/10). Foto : Humas Pemprov
CEPOSONLINE.COM. NABIRE – Dalam rangka menyukseskan program nasional mengikuti arahan Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi Papua Tengah untuk mengurangi kemiskinan ekstrim, Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan programnya dengan membangun 14 unit rumah layak huni bagi penduduk Suku Kamoro yang tinggal di Poumako, Kabupaten Mimika.
Pembangunan 14 unit rumah ditandai dengan pendirian tiang pertama oleh Asissten III Sekda Provinsi Papua Tengah Elisabeth Cenawatin mewakili Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk, Sabtu (7/10/2023).
Dalam rilis yang diterima media ini, Asissten III Sekda Provinsi Papua Tengah Elizabeth Cenawatin, SE., M.Si, mengungkapkan, pembangunan perumahan dan permukiman ini
adalah upaya pemerintah Papua Tengah dalam mengatasi kemiskinan ekstrim, dengan menyediakan rumah layak huni, karena angka kemiskinan di wilayah Papua Tengah khususnya Mimika menurut data BPS mencapai 30.950 orang dan menurut data BKKBN mencapai 27.823,” ungkap Elisabeth saat membaca sambutan Pj. Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM.
Cenawatin berharap, kegiatan pemasangan tiang pertama hari ini di Suku Kamoro Kampung Paumako menjadi awal yang baik bagi Pemerintah Papua Tengah, dalam pengentasan kemiskinan ekstrim yang terjadi wilayah kita,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR) Provinsi Papua Tengah, Ir. Yan Ukago, MT mengatakan, master plan tata letak pembangunan rumah Suku Kamoro berbentuk rumah panggung.
“ Pembangunan rumah layak huni kepada masyarakat Poumako merupakan komitmen lanjutan dari Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk yang pada kunjungan kerja ke Poumako pada 4 September 2023 lalu, “ katanya.
Yan Ukago menyampaikan desain rumah tersebut model konsep 3 S yaitu Sungai, Sagu dan Sampan. Karena kehidupan masyarakat Kamoro dan Asmat itu seperti konsep big family atau keluarga besar dan rumah dibangun sesuai kearifan lokal Kamoro dan Asmat.
“Pembangunannya saat ini baru 14 unit ditambah 200 meter jalan panggung karena disesuaikan dengan anggaran yang ada saat ini, tentunya tahun depan kita akan alokasikan untuk membangun dengan jumlah yang lebih banyak,”tandasnya.
Sementara itu, Kepala Distrik Mimika Timur Bakri Athoriq mengungkapkan, pembangunan rumah ini bertujuan untuk jadikan satu rumah hanya ada satu kepala keluarga.
“Adanya program ini menjawab salah satu persoalan yang selama ini kita hadapi, yakni satu rumah harus ada satu pemimpin untuk mengatur rumah tangganya. Kalau satu rumah ada dua ada tiga (kepala keluarga) siapa mau atur siapa,” jelasnya.(*)