CEPOSONLINE.COM,WAMENA- Komisi B DPRK Jayawijaya, menemukan berbagai permasalahan dalam pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) tahun 2025.
Atas temuan itu, mereka meminta klarifikasi terhadap Disbudpar Jayawijaya dan event Orginazer (IO) selaku pihak yang dipercayakan menggelar event tersebut.
Dari panggilan yang dilayangkan Komisi B, hanya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jayawijaya yang merespon untuk datang, sedangkan untuk IO penyelenggara FBLB tak hadir dalam pertemuan, Kamis (28/8/2025).
Ketua Komisi B DPRK Jayawijaya, Yosep Lokobal menyatakan, panitia lokal dan Disbudpar sudah menyampaikan baik masalah biaya untuk peserta yang menampilkan tarian dan ada beberapa lagi yang belum diselesaikan.
"Terkait masalah ini, kita sudah minta jawaban dari pemerintah, namun dari Disbudpar sudah menjawab jika terkait dengan masalah keuangan sudah dilimpahkan kepada IO yang dipercayakan menyelenggarakan event itu, namun IO tak hadir,"ungkapnya di kantor DPRK Jayawijaya.
Komisi B DPRK Jayawijaya berharap dinas yang bersangkutan bisa menyampaikan hal ini kepada IO, sehingga utang yang saat ini dipertanyakan oleh peserta FBLB ini diselesaikan.
Disisi lain ada juga masalah retribusi parkiran saat 3 hari pelaksanaan FBLB yang sampai saat ini belum disetorkan ke kas daerah.
"Untuk retribusi parkir ada karcis dari pemerintah untuk ditarik dari setiap kendaraan yang ada, namun sampai saat ini retribusi tersebut tidak disetorkan ke kas daerah, ini kami butuh penjelasan dan kendalanya dimana, sebab pelaksanaan event ini harus mendapatkan PAD untuk Jayawijaya,"kata Yosep.
Masalah teknis lainnya yakni tribun yang digunakan untuk penonton, dalam draf tribun tersebut dipindahkan ke membelakangi jalan raya.
"Ada juga promosi, ini menjadi catatan penting. Sebab, dalam pelaksanaan FBLB tahun ini. Promosi terkesan terlambat karena terkendala Pilkada, sehingga wisatawan asing yang datang juga kurang,"tutupnya (*)
