Kota Jayapura memiliki segudang potensi wisata. Satu di antaranya Sumber Air Panas di Kampung Mosso, Kota Jayapura, tepatnya di wilayah perbatasan RI-PNG. Namun, potensi wisata ini dinilai perlu mendapat perhatian dari segi pengelolaan untuk menarik perhatian wisatawan.
ELFIRA HALIFA, Jayapura
JALANAN berlumpur, suara burung dari pepohonan, hingga sahut-sahutan kodok mengiringi perjalanan kami memasuki lokasi air panas yang berlokasi di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Sabtu (9/3/2024) pagi.
Tak ada lalu-lalang kendaraan, kecuali motor modif pengangkut kayu milik warga yang tinggal di Kali Udang.
Hanya ada satu-dua orang yang melintasi jalan ini.
Itu pun mereka yang memiliki lahan kebun di area tersebut.
Terdapat tantangan tersendiri menuju ke lokasi tempat wisata air panas ini.
Warga setempat menyebutnya Chath, yang berarti panas.
Untuk menuju tempat wisata air panas ini, pengunjung harus berjalan kaki sekiranya 1 jam dari perkampungan Mosso.
Jika menggunakan kendaraan, maka harus menggunakan motor yang telah dimodifikasi.
Atau paling tidak menggunakan mobil Jeep dengan ban off-road, sehingga bisa sampai lebih cepat.
Baca Juga: Keren Pemkot Jayapura, Rapim Awal Tahun Digelar di Kapal Wisata
Meski memiliki jalan yang rusak penuh akan lumpur, nyatanya sudah banyak warga yang mengunjungi Air Panas yang jaraknya berdekatan dengan PNG itu.
Sebab tak hanya air panas yang bisa dinikmati pengunjung saat mendatangi tempat ini, melainkan juga Kali Mosso atau warga setempat menyebutnya Chawang.