Rem Truk Blong, 18 Orang Meninggal Dunia

Kondisi di lokasi kecelakaan tunggal di jalan Trans Manokwari-Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat yang menewaskan 18 orang, Rabu (13/4). (Polda Papua Barat)

*13 Meninggal Dunia di TKP, 3 Orang di Rumah Sakit
JAYAPURA-Kecelakaan tunggal berujung maut terjadi para Rabu (13/4) dini hari sekira pukul 02.00 WIT di jalan Poros Manokwari – Pegaf di KM 10 tepatnya di tanjakan panjang kilometer 10 dekat Kampung Duadbey, Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Mobil dump truk Mitshubishi warna kuning
dengan plat nomor PB 8374 MC yang kehilangan kendali dan keluar dari jalur, menabrak tebing sebelah kiri jalan, mengakibatkan sebanyak 18 orang meninggal dunia.
Dari laporan Polda Papua Barat disebutkan bahwa 13 orang dinyatakan meninggal di lokasi kejadian, dan 5 orang lainnya meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.
Dugaan sementara kecelakaan terjadi karena rem blong dan kondisi mobil dianggap tidak laik untuk beroperasi. Rem mengalami blong dan sopir tidak bisa mengendalikan laju truk kemudian menabrak tebing. Usai menabrak tebing mobil dan penumpang kemudian terseret sepanjang 6 meter.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Papua Barat Kombes Pol. Raydian Kokrosono, SIK., melalui Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi, S. IK. M. H bahwa kejadian terjadi sekira pukul 02.30 WIT di kilometer 10.
Kecelakaan tunggal tersebut berawal ketika pengemudi truk dengan nomor polisi PB 8374 MC mengangkut penumpang sebanyak 34 orang yang terdiri dari 2 orang di samping sopir dan sisanya berada di bak belakang sebanyak 31 orang.
Dijelaskan Adam bahwa saat itu mobil datang dari arah Minyambou tujuan Warmare dengan membawa muatan sebanyak 34 orang termasuk kayu besi campur sebanyak 103 batang, satu rangkaian plat besi cor ukuran 16 mm, satu unit motor Yamaha Jupiter warna biru tanpa TNKB, satu unit chain saw, serta barang-barang milik para korban.
Sesampainya di jalan turunan Kilometer 10 setelah melewati Kampung Duadbey, diduga pengemudi
kurang berhati-hati saat mengemudikan mobilnya dalam posisi jalan menurun. Lalu dengan muatan yang overload ditambah kondisi ban kiri belakang tidak laik jalan (gundul) sehingga pengemudi tidak mampu mengendalikan kemudinya dan mobil langsung meluncur menabrak bagian kiri gunung dan mengakibatkan penumpang yang berada di bak belakang terpental.
“Kondisi ban kiri belakang tidak laik jalan (gundul) sehingga memengaruhi proses
pengereman mobil. Selain itu mobil memuat beban melebihi batas yang ditentukan, kemudian mobil digunakan bukan untuk peruntukannya karena mobil seharusnya dipakai untuk mengangkut barang dan terakhir pengemudi tidak cakap saat melintasi jalan turunan menikung tajam sehingga lepas
kendali,” jelas Adam.
Selain itu dikatakan posisi perseneling pada tuas kendaraan setelah kecelakaan berada pada titik porseneling gigi tiga dengan posisi enggine break posisi menyala, dan hand rem posisi tertarik. “Pengemudi juga tak memiliki SIM,” beber Kabid Humas Adam Erwindi.
Untuk para korban sendiri dikatakan yang selamat sedang mendapatkan perawatan oleh tim medis di RS Angkatan Laut, kemudian 5 orang di RS Pratama Warmare, 5 pasien di RS Provinsi Papua Barat dan 4 orang dilakukan rawat jalan.
Para korban sendiri hampir seluruhnya warga Nusa Tenggara Timur dan bekerja sebagai pendulang emas. Rencananya seluruh jenazah akan diterbangkan ke kampung halaman, Kamis (14/4) hari ini.
Polisi bersama Basarnas yang tiba di TKP langsung membawa korban ke rumah sakit Pratama Warmare. Kabid Humas Adam Erwindi mengimbau kepada masyarakat kepada pengguna jalan terutama pengemudi kendaraan agar senantiasa mengecek kendaraannya sebelum digunakan. “Kepada masyarakat terutama pengemudi kendaraan di jalan raya agar selalu mengecek kondisi kendaraan yang akan digunakan sebelum bepergian serta selalu taat pada aturan lalu lintas demi keselamatan bersama,” pinta Adam. (ade/fia/nat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *