Fabio Quartararo Pangeran Baru Nahkota Juara Dunia

- Selasa, 26 Oktober 2021 | 20:45 WIB
Pebalap tim Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo melakuan selebrasi bersama anggota tim setelah mengunci gelar juara dunia di Sirkuit Misano, Italia.(REUTERS)
Pebalap tim Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo melakuan selebrasi bersama anggota tim setelah mengunci gelar juara dunia di Sirkuit Misano, Italia.(REUTERS)

Jakarta- Sebelum musim MotoGP mulai Fabio Quartararo  mengatakan ia yakin mampu merebut gelar juara dunia dan di Italia pada Senin (25/10) ia mewujudkan hal itu, mempersembahkan titel pertama bagi Prancis.


Quartararo tak pernah merasa minder, kepada AFP pada Februari ia mengatakan, "Saya merasa siap memenangi kejuaraan ini."katanya.


Sang pebalap Prancis mengunci gelar juara dunia Moto GP musim ini setelah rival terdekatnya, Francesco Bagnaia, terjatuh di Grand Prix Emilia Romagna.


Di usia 22 tahun 187 hari, pebalap kelahiran Nice itu menggeser Valentino Rossi sebagai pebalap termuda kedua yang menjadi juara dunia di era MotoGP setelah Marc Marquez, yang merebut titel pertamanya di usia 20 tahun 266 hari.


Quartararo membuka musim lalu dengan dua kemenangan sebelum meredup. Musim ini dia cepat panas kembali, memenangi balapan kedua dan ketiga dan kali ini mempertahankan keunggulannya di klasemen dengan mulus dan terkendali seperti gaya membalapnya.


Kecuali di Barcelona, di mana ia mendapat penalti tiga detik karena mengakhiri balapan dengan ritsleting baju balap yang terbuka, dia tak mendapat gangguan berarti.


Ketika lengan kanannya mengalami cedera di Jerez ketika memimpin lomba, dia melorot ke P13. Quartararo kemudian menjalani bedah 'arm pump' dan bangkit.


"Saya tidak mengatakan kepada diri saya sendiri: kita tak lagi favorit," kata Quartararo.


"Kami memiliki masalah, kami menjalani operasi dan itu saja. Itu bisa terjadi dan Anda tak kalah di kejuaraan karena satu balapan."katanya.


Dia kembali 13 hari kemudian setelah operasi untuk finis ketiga di Le Mans. Dia kemudian menang di Mugello dua pekan berselang.


Ketika Francesco Bagnaia memulai menunjukkan kekuatan Ducatinya untuk memenangi dua balapan secara beruntun, Quartararo menjaga perolehan poinnya.


Ketika Marc Marquez tampil dominan memenangi GP Amerika Serikat di Austin pada Oktober, meninggalkan lawan-lawannya, Quartararo cukup puas bisa lebih cepat dari pebalap lainnya, finis runner-up di sirkuit yang ia tidak sukai dan menjaga jarak aman di puncak klasemen.


"Saya hampir merasa lebih baik ketimbang ketika menang karena kami semakin dekat ke gelar juara," kata Quartararo setelah lomba.


"Tujuan saya adalah berada di podium dan saya melakukan itu."bebernya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Indibiz Raih Penghargaan Product Of The Year 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 22:06 WIB

Gelar Aksi Bela Palestina, Ribuan Orang Padati Monas

Minggu, 5 November 2023 | 09:51 WIB

DBL Indonesia Umumkan Penjualan Tiket dan Seat Plan

Minggu, 5 November 2023 | 07:57 WIB
X