Noken Masih Jadi Favorit Pengunjung Pameran UMKM

Kontingen Jawa Timur Cabor Motorcross saat sedang melihat-lihat Noken yang sedang dipajang Desi di stand miliknya, Minggu (10/10) sore. (Sulo/Cepos )
MERAUKE-Hingga hari keempat pelaksanaan pameran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang digelar Pemkab Merauke di jalan Raya Brawijaya, depan Kantor Bupati sampai depan Kantor DPRD Kabupaten Merauke, tas Noken masih menjadi favorit pengunjung terutama tamu-tamu yang datang dari luar.
“Kalau yang banyak diminati itu tas Noken terutama dari benang melinjo atau gnemo,” kata Desi, saat ditemui media ini di standnya, Minggu (10/10).
Sementara untuk Noken dari benang biasa, menurut Desi, kurang diminati. Selain itu, juga tans Noken dari Kayu Gaharu. “Mereka cari-cari yang dibuat dari kayu gaharu. Cuma kami punya hanya sedikit dan itu tinggal 1 buah yang tersisa sekarang,” jelas Desi.
Untuk harga Noken tersebut, jelas Desi, disesuaikan dengan ukuran dan kepadatan jahitan benang. “Mulai dari harga Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta,’’ terangnya.
Namun untuk Noken yang berasal dari benang kayu Gaharu, dijual mulai dari harga Rp 1,5 juta, tergantung besar kecilnya Noken lagi. Para pengunjung lanjut Desi juga tertarik untuk membeli hiasan mahkota kepala yang menggunakan buluh burung kasuari.
“Kalau hiasan mahkota kepala ini dijual dengan harga Rp 300 ribu perbuah. Tapi kalau ada yang tawar Rp 250 ribu maka kita kasih,’’ terangnya.
Sementara itu, Tony salah satu pengunjung yang merupakan pelatih Motorcross dari Jawa Timur mengaku mencari Noken untuk dibawa pulang. “Rencananya untuk mau pakai sih,” katanya sambil keliling stand.
Dirinya mengapresiasi dengan adanya stand pameran yang disediakan tersebut, karena menurutnya orang dari luar Merauke tidak perlu mencari-cari tapi cukup datang ke tempat tersebut. “Kita kan orang baru di Merauke. Jadi dengan pameran ini justru lebih bagus dan kita bisa melihat berbagai kerajinan tangan khas Papua yang ada di Merauke,’’ terangnya.
Soal harga, Toni mengaku jika orang seni tidak terlalu mempersoalkan harga. Apalagi yang dijual tersebut masih orginal. ‘’Kalau di luar sana kita tidak tahu. Tapi, kalau yang dipamerkan di sini semuanya masih orginal karena dibuat langsung oleh saudara-saudara kita Papua yang punya Noken,’’ tandasnya. (ulo/tri)