Dilayani Kapal Perintis, Lima Titik Belum Punya Dermaga

Fransiskus Anggawen (Sulo/Cepos)
MERAUKE-Karena belum punya dermaga, membuat kapal perintis yang melayani tujuh titik di Merauke terpaksa berlabuh di tengah sungai yang ada. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke Fransiskus Anggawen, dihubungi Cenderawasih Pos mengungkapkan, bahwa sejak tahun lalu 7 titik di pedalaman telah dilayani kapal perintis yang penganggarannya bersumber dari APBN.
Ketujuh titik tersebut yakni Kali Bian, Buraka, Kumbis, Kimaam, Wanam, Tabonji dan Waltalma. “Untuk 7 titik di pedalaman Merauke itu telah dilayani kapal perintis sejak tahun lalu dari Merauke,’’ jelasnya.
Hanya saja, lanjut Fransiskus Anggawen, dari 7 titik itu baru 2 yang sudah ada dermaganya yakni Kimaam dan Wanam, sehingga kapal perintis yang melayani ke sana dapat sandar di pelabuhan. Sedangkan 5 titik lainnya yakni Kali Bian, Buraka, Kumbis, Tabonji dan Waltalma belum punya dermaga sehingga kapal hanya berlabuh.
“Karena berlabuh, maka speed atau perahu yang sandar ke kapal untuk menaikan dan menurunkan penumpang dan barang. Karena kapal perintis ini selain membawa penumpang juga membawa barang,” jelasnya.
Terkait dengan itu, lanjut Fransiskus Anggawen, pada perjalanan kerja Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, beberapa waktu lalu ke Jakarta, telah menyambangi sejumlah Kementerian salah satunya ke Kemenhub untuk memperjuangkan adanya pembangunan dermaga di 5 titik yang dilayani kapal perintis tersebut.
“Kita memang ajukan pembangunan dermaga untuk 5 titik yang dilayani kapal perintis itu.Kalau kapal berlabuh di tengah sungai misalnya di Kali Bian yang arus sungainya sangat kencang apalagi saat air laut pasang itu sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang dan barang yang akan naik dan turun kapal,” terangnya.
Ia berharap tahun depan, permohonan untuk pembangunan dermaga di 5 titik yang diajukan itu mendapat persetujuan. (ulo/tri)