Bupati Romanus Dorong PCR Segera Difungsikan

Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT saat berbincang dengan Direktur RSUD Merauke dr Yenny Mahuze dan sejumlah pejabat RSUD Merauke lainnya di RSUD Merauke, Senin (22/3) kemarin. (FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE-Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT, mendorong agar PCR, alat yang mendeteksi Covid-19 yang ada di RSUD Merauke segera difungsikan. Karena itu, Senin (22/3) siang kemarin, Bupati Romanus Mbaraka, langsung menemui Direktur RSUD Merauke dr. Yenny Mahuze untuk menanyakan kendala yang masih dihadapi terkait keberadaan PCR tersebut.
Alat PCR tersebut sebenarnya sedang dipasang oleh tehnisinya dari Jakarta. Namun pihak tehnisi masih mengalami kendala soal listrik. Mendengar kendala yang masih dialami tehnisi tersebut, Bupati Romanus meminta menghubungi General Manager PLN Merauke Didik Krismanto untuk segera datang.
Didik Krismanto langsung menyanggupi permintaan orang nomor satu di Merauke tersebut sehingga kendala listrik tersebut dapat diatasi. Ia pun meminta kepada tehnisi agar dalam 1-2 hari kedepan, PCR tersebut sudah bisa dioperasi.
Kepada wartawan, Bupati Merauke Romanus Mbaraka mengungkapkan bahwa PCR tersebut merupakan alat yang keakuratannya lebih tinggi, sehingga dengan adanya alat ini nantinya masyarakat tidak berkelahi dengan petugas soal keluarganya yang dinyatakan Covid-19.
“Dengan mesin ini juga kita akan upayakan baik yang baru gejala, OTG dapat dilakukan uji sampel di sini. Apalagi, Nevil (plt Kadis Kesehatan,red) saya perintahkan untuk dilakukan vaksin baik untuk pegawai lingkungan Otonomi Daerah, Vertikal, rumah makan, sektoral kita mulai masuk, lansia dan sebagainya. Mudah-mudahan semua masyarakat juga akan masuk,’’ terangnya.
Selain PCR yang ada di RSUD Merauke tersebut, ungkap Romanus Mbaraka, bahwa dirinya sudah bicara dengan Danrem 174/ATW bahwa jika PCR Korem 174/ATW sudah tiba maka akan segera juga dioperasikan. “Sehingga kita punya suadara-saudara yang ada di Kabupaten lain, Mappi, Asmat dan Boven Digoel pasti akan dikirim ke Merauke. Jadi kita tidak lagi kirim sampel darah atau lendir ke Jayapura dan 5 hari baru hasilnya kita terima lagi. Itu yang bikin orang-orang rusuh di rumah sakit,” jelasnya.
Bupati Romanus juga mengajak seluruh masyarakat Merauke untuk mematuhi prosedur standar kesehatan.”Khusus Covid, jangan lupa 5M,” pintanya. Dia juga minta kepada masyarakat untuk tidak lagi merusak fasilitas rumah sakit.
“Kalau kamu kasih rusak mobil jenazah, nanti kamu pikul jenazah dari rumah sakit sampai Tanah Miring. Jadi ini tidak boleh. Karena setiap rumah sakit, apalagi dokter sudah disumpah. Jadi dia tidak vonis orang dengan sembarang. Misalnya derita suatu penyakit. Jadi masyarakat harus mengerti,” jelasnya.
Bupati Romanus juga menambahkan bahwa setelah selesai menata pemerintahan dan kelembagaan, maka dirinya akan turun bersama tim untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. (ulo/tri)