Pedagang Pasar Wamanggu dan Mopah Baru Enggan Divaksin

Vaksinasi bagi pedagang, sopir dan ojek online di Pasar Wamanggu, Sabtu (20/3). Namun banyak juga warga di luar 3 profesi tersebut yang datang vaksinasi di Pasar Wamanggu Merauke. ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE- Kendati petugas Kesehatan telah datang ke Pasar Wamanggu Merauke untuk melakukan vaksinasi, namun banyak yang enggan untuk divaksin Covid-19. Ketua Pedagang Pasar Wamanggu Merauke H. Ali Syahbana mengungkapkan bahwa banyaknya pedagang yang masih enggan untuk divaksin Covid-19 kemungkinan karena termakan hoax selama ini terkait dengan vaksinasi.
“Ada kemungkinan termakan berita atau informasi yang bersifat hoax selama ini,’’ kata Ali Syahbana.
Karena itu, lanjut dia, menjadi tugas bersama untuk meyakinkan masyarakat pentingnya vaksinasi Covid-19 tersebut dalam rangka mengakhiri pandemi yang sudah terjadi selama kurang lebih 1 tahun. Vasinasi yang digelar di halaman Masjid Mujahidin Pasar Wamanggu tersebut sebenarnya dikhussukan untuk pedagang Pasar Wamanggu dan Pedagang Pasar Mopah, sopir dan ojek online.
“Kalau sampai Jumat kemarin itu jumlah yang sudah mendaftar sekitar 400 orang. Tapi kalau kita lihat hari ini, jauh dari target,” kata Ali Syahbana.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita yang memantau secara langsung pelaksanaan vaksinasi di Pasar Wamanggu tersebut mengakui jika antusiasme pedagang dalam mengikuti vaksinasi tersebut masih rendah. “Kalau tidak salah baru sekitar 100-an orang yang menjalani vaksinasi,” katanya.
Padahal, yang datang untuk vaksinasi di Pasar Wamanggu tersebut tidak hanya pedagang, sopir dan ojek online tapi masyarakat umum yang ingin divaksin. Nevile juga menambahkan bahwa sasaran vaksinasi mulai dari Nakes, petugas pelayanan publik dan Lansia ditargetkan sebanyak 63.000 orang. (ulo/tri)