RSUD Merauke Bantah Buang Pasien

RSUD Merauke
MERAUKE-Pihak RSUD Merauke membantah jika pihaknya membuang pasien apalagi jenazah ke semak-semak di sekitar Sumur Air Panas yang ada di depan RSUD Merauke. Bantahan ini disampaikan Wakil Direktur Ignatius Y Mario kepada Cenderawasih Pos, terkait dengan adanya postingan di media sosial Merauke, di RSUD Merauke, kemarin.
Di postingan tersebut, salah satu warga menyampaikan jika pihak RSUD Merauke membuang jenazah tersebut sambil menampilkan gambar yang dimaksud meski pada akhirnya orang yang melakukan upload tersebut meminta maaf karena telah membuat kesalahan.
dr Mario menjelaskan, bahwa pihak RSUD Merauke tidak pernah telantarkan pasien, apalagi membuangnya. “Pasien tersebut, saya tidak tahu namanya karena disebut tuan X, katanya di pintu air. Kami klarifikasi bahwa itu bukan pasien RSUD Merauke,” katanya.
Menurutnya, yang bersangkutan sering ke rumah sakit dan kadang lalu lalang, karena yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa. ‘’Kita sering tanya dan sebagainya. Teman-teman yang ada di rumah sakit, sering memberi nasi kotak dan makan. Bahkan, sering tidur di rumah sakit. Hanya kalau ada keluhan kita akan tangani dia. Tapi untuk sekarang kita penanganan khusus Covid, sementara untuk penanganan gangguan jiwa tidak ada,” jelasnya.
Yang dibutuhkan saat ini adalah rumah singgah dan menurutnya hal tersebut bisa dibantu dari Dinas Sosial. “Karena orang ini secara kejiwaan sudah sakit dan keluarganya telantarkan dan tidak mau terima dia lagi, sehingga dia ke sana kemari,” jelasnya.
Menurut Mario, atas inisitaif dan perintah langsung dari Direktur RSUD Merauke pihaknya mengambil yang bersangkutan dan diistirahatkan di belakang rumah sakit. Hanya saja persoalannya, lanjut dia, tidak mungkin yang bersangkutan terus menerus berada di dalam rumah sakit karena dikhawatirkan akan terpapar Covid, karena berada dalam lingkungan rumah sakit tanpa menggunakan masker.
Mario juga membantah jika korban sudah meninggal seperti yang ada dalam postingan di media sosial tersebut. “Dia masih hidup, hanya beliau mengalami gangguan jiwa. Memang perlu penanganan khusus dari instansi terkait,’’ pungkasnya. (ulo/tri)