Emergency, Pasien Kanker Diterbangkan dengan Pesawat Cargo

- Minggu, 26 April 2020 | 14:49 WIB
Pasien Kanker yang menjadi rujukan RSUD Wamena saat dipersiapkan di terminal Kedatangan untuk diberangkatkan dengan pesawat Cargo ke Jayapura, Sabtu (25/4). (Denny/ Cepos)
Pasien Kanker yang menjadi rujukan RSUD Wamena saat dipersiapkan di terminal Kedatangan untuk diberangkatkan dengan pesawat Cargo ke Jayapura, Sabtu (25/4). (Denny/ Cepos)

WAMENA-Lantaran tak ada penerbangan sipil yang masuk ke Kabupaten Jayawijaya selama pembatasan aktifitas bandara, seorang pria paro baya yang  menderita sakit kanker terpaksa diterbangkan ke Jayapura dengan pesawat pesawat cargo yang mengangkut barang masuk ke Wamena.


   Kasi KKP Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Kelas I Wamena  Fredy Halattu mengaku   dalam kondisi pandemi Covid -19 khususnya di Jayawijaya telah dikeluarkan surat edaran jika tak ada penerbangan penumpang keluar dan masuk ke Wamena.


  “Sesuai dengan surat edaran itu, kita juga mempertimbangkan sisi kemanusiaan dimana pada saat emergency maka Pemda Jayawijaya, RSUD Wamena mengeluarkan surat layak terbang pada pasien yang harus dirujuk ke Jayapura, sehingga selain pesawat cargo tak ada lagi pesawat lain terkecuali mungkin pesawat carteran,”ungkapnya Sabtu (25/4) kemarin


   Menurutnya, di Wamena ada dua jenis pesawat cargo yang digunakan, yakni pesawat full cargo dan pesawat penumpan namun izin terbangnya itu kombinasi antara penumpang dan cargo. Dimana saat penutupan sementara bandar udara Wamena, maka pesawat yang mengangkut penumpang dialihkan kepada full Cargo.


   “Dalam keadaan emergency pesawat jenis ini mempersiapkan seat khusus untuk crew, saat emergency seperti ini kita saling koordinasi antara UPBU dan Maskapai penerbangan  serta Pemda Jayawijaya.”kata Fredy Halattu.


   Saat ini, lanjut Fredy, Trigana Air bisa memberikan pertolongan bagi pasien -pasien yang membutuhkan perawatan emergency ke Jayapura, namun ada aturan yang tetap dipegang yakni pasien yang dirujuk dalam keadaan emergency tak boleh pasien yang punya riwayat penyakit menular karena itu sangat berpegaruh baik dalam lingkungan bandara atau dalam pesawat yang tertutup semua.


   Di tempat yang sama Manager Trigana Wamena Michael Biduri mengaku pihaknya  memang tidak menyiapkan pesawat khusus, tapi sebenarnya pesawat yang sebelum ada pandemi Covid – 19 digunakan sebagai pesawat penumpang namun diubah untuk mengangkut kargo dan itu perizinan dari pusat yang sudah dimiliki yang bisa digunakan.


   “Meskipun mengangkut cargo, namun pesawat ini kursinya tidak kita lepas karena dalam wabah Corona ini hampir tiap minggu itu kita lakukan evakuasi pasien emergency ke Jayapura,”jelas Michael.


   Setelah ada larangan penutupan bandara Wamena sementara waktu, Kata Michael Biduri, ternyata pasien yang harus dirujuk dari Jayawijaya itu masih cukup banyak sehingga perlu koordinasi dengan pemda Jayawijaya dan instansi terkait bagaimana cara mengevakuasi ini.


  “Setelah ada kata sepakat kita coba untuk mengevakuasi pasien yang menurut keterangan medis sakit cancer dengan ketentuan penerbangan hanya bisa mengevakuasi pasien yang bukan penyakit menular.”katanya.(jo/tri)

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Indibiz Raih Penghargaan Product Of The Year 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 22:06 WIB

Gelar Aksi Bela Palestina, Ribuan Orang Padati Monas

Minggu, 5 November 2023 | 09:51 WIB

DBL Indonesia Umumkan Penjualan Tiket dan Seat Plan

Minggu, 5 November 2023 | 07:57 WIB
X