Punya Sumur Peninggalan Ottow-Geissler dan Situs Patung Yesus

- Jumat, 7 Februari 2020 | 05:29 WIB

ANTRE: Masyarakat, saat antre membawa botol dan jerigen, untuk mengisi air berkat dari sumur yang gali oleh dua Penginjil dari Jerman Ottow dan Geissler di sela-sela perayaan Hut PI ke 165 di Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat, Rabu (5/2). Yewen/Cepos

Yang Tercecer dari Peringatan Hut PI ke 165 Tahun di Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat

Ottow dan Geissler, dua misionaris yang telah membawa dan membuka perabadan orang Papua melalui pemberitaan injil Tuhan yang dimulai dari Pulau Mansinam. Seperti apa saja perayaan hari ulang tahun (Hut) Pekabakaran Injil (PI) ke 165 tahun di Pulau Mansinam?

 

Laporan: Roberth Yewen, Manokwari

 

SEHARI sebelum peringatan HUT Pekabaran Injil (PI) di Tanah Papua ke 165 di Pulau Mansinam, Manokwari, Provinsi Papua Barat, sudah terlihat ribuan warga mamadati Pulau Mansinam.

Mereka datang menggunakan perahu motor milik pribadi maupun perahu motor yang disewa untuk menyeberang dari Kabupaten Manokwari ke Pulau Mansinam.

Masyarakat mulai membludak pada hari Rabu (5/2) di Pulau Mansinam, untuk mengikuti perayaan HUT PI ke 165 tahun di pulau yang berdekatan dengan Pulau Lemon, Kabupaten Manokwari.

Sejak pagi pukul 06.00 WIT hingga sore, masyarakat masih berdatangan ke Pulau Mansinam, untuk menikmati perayaan tahunan tersebut. Ini bukan hanya momen bagi umat Kristiani di seluruh Papua, tetapi juga bagi umat non Kristiani untuk menikmati objek wisata rohani peradaban orang Papua di Pulau Mansinam.

Di Pulau Mansinam terlihat puluhan ribu orang menutupi setiap tempat dan lokasi yang ada. Bahkan warga harus antre untuk melewati berbagai jalan yang ada di Pulau Mansinam, untuk beribadah maupun melihat secara langsung situs-situs peninggalan yang berada di pulau bersejarah tersebut.

Dilihat secara umum Pulau Mansinam telah mengalami berbagai perubahan tidak seperti Pulau Mansinam tempo dulu. Adapun perubahan yang terjadi seperti jalan sepanjang situs-situs telah dibuat permanen. Sumur yang yang digali oleh dua penginjil Ottow dan Geissler juag sudah dipagar keliling. Termasuk adanya situs patung Yesus dan berbagai pembangunan lainnya.

“Ini sumur tua yang merupakan peninggalan dari dua penginjil Ottow dan Geisler di Pulau Mansinam. Sumur ini mereka gali bersama masyarakat ketika membawakan Injil ke Pulau Mansinam,” kata Herman salah seorang warga saat ditanya Cenderawasih Pos di Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat, Rabu (5/2).

Air dari sumur ini dipercayakan oleh masyarakat setempat dan masyarakat yang berkunjung sebagai air berkat. Untuk itu, setiap orang yang berkunjung pasti akan membawakan air dari sumur tua yang digali dari Ottow dan Geissler ini.

Pada momen HUT PI ke 165 kemarin, juga terlihat ribuan orang antre dengan membawa botol minuman dan jerigen untuk mengambil air dari sumur tersebut.

Dua orang penjaga sumur tua ini terlihat serius melayani setiap masyarakat yang ingin mengambil air dari sumur. Mereka menimba air di dalam sumur kemudian mengisinya di tempat-tempat yang telah disiapkan warga yang ingin membawa pulang air sumur yang selama ini dijaga dan dirawat oleh masyarakat di Pulau Mansinam.

“Ini air berkat. Jadi saya mau isi dan bawa pulang ke Biak untuk minum. Karena air sumur ini diyakini sebagai air berkat,” kata Ester salah seorang mama yang ikut antre mengisi air dari sumur tersebut.

Tidak hanya antre untuk mengisi air sumur peninggalan Ottow dan Geissler, puluhan ribu warga juga berbondong-bondong ke situs Patung Yesus yang telah dibangun oleh pemerintah sebagai simbol peradaban Injil masuk di tanah Papua yang berada di tengah-tengah Pulau Mansinam.

Masyarakat sejak pagi hingga sore bahkan malam masih lalu lalang di situs Patung Yesus untuk mengabadikan foto berlatar belakang situs tersebut. Ada juga yang berfoto bersama keluarga mereka di atas situs tersebut. Kebanyak mereka yang mengabadikan foto berlatar belakang Patung Yesus ini adalah mereka yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Papua maupun luar Papua.

Bagi warga yang datang dari luar Kabupaten Manokwari melihat hal ini sebagai momen penting yang tidak boleh dilupakan. Terutama bagaimana mengabadikan foto di atas situs Patung Yesus yang merupakan simbol peradaban Injil masuk di bumi cenderawasih melalui Pulau Mansinam.

“Kami sekeluarga datang berkunjung untuk mengikuti ibadah, sekaligus juga berfoto bersama di situs Patung Yesus yang berada di Pulau Mansinam,”kata Andre saat sedang berfoto bersama dengan keluarganya dengan latar belakang Situs Patung Yesus.

Tanggal 5 Februari sendiri telah ditetapkan sebagai hari masuknya Injil di Tanah Papua yang dimulai dari Pulau Mansinam. Dua misionaris asal Jerman yaitu Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler melalui Teluk Toreri di Pulau Mansinam. Ketika kedua tokoh misionaris ini menginjakkan kaki di Pulau Mansinam mereka mengatakan “Demi Nama Tuhan Kami Menginjakkan Kaki di Tempat Ini”.

Ungkapan Ottow dan Geissler ini tetap terpatri dalam setiap kehidupan dan sanubari orang Papua. Oleh karena itu, pembangunan di Papua harus dimulai dari Pulau Mansinam. Sebab dari pulau inilah peradaban dan pembangunan orang Papua dimulai hingga saat ini.

“Membangun Papua harus diulai dari Pulau Mansinam. Kita harus berdoa untuk tanah Papua harus kita mulai dari Pulau Mansinam,” ucap Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan.***

 

 

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Indibiz Raih Penghargaan Product Of The Year 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 22:06 WIB

Gelar Aksi Bela Palestina, Ribuan Orang Padati Monas

Minggu, 5 November 2023 | 09:51 WIB

DBL Indonesia Umumkan Penjualan Tiket dan Seat Plan

Minggu, 5 November 2023 | 07:57 WIB
X