SENTANI-Badan Narkotika Nasional Kabupaten Jayapura mengendus adanya upaya penyelundupan narkoba oleh gembong narkoba melalui jaringannya ke Papua pada saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua nanti.
Menyikapi hal ini, BNN terus melakukan koordinasi kerja sama dengan sejumlah instansi terkait yang ada di Kabupaten Jayapura untuk mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi.
Kepala BNN Kabupaten Jayapura, Arianto, S.Pd, M.Pd mengatakan, untuk meminimalisir keterlibatan masyarakat dalam jaringan bisnis barang haram tersebut diharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura juga aktif menyelenggarakan program-program pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
"Kami berharap agar masyarakat itu disibukkan dengan kegiatan pemberdayaan supaya tidak ada pola pikir dari masyarakat untuk bisnis narkotika pada saat momen pelaksanaan PON," ungkapnya kepada wartawan di Sentani, Kamis (23/1).
Menurutnya, ketika masyarakat dilibatkan dengan pemberdayaan ekonomi maka hal-hal negatif seperti peredaran narkoba bisa diminimalisir.
"Mereka perlu disibukkan dengan kegiatan ekonomi kerakyatan dan kegiatan lainnya," ujarnya.
Selain itu, di tahun ini pihaknya juga sedang fokus, terhadap kegiatan rehabilitasi. Di mana tahun ini pihaknya mendapatkan target pusat yakni sebanyak 30 orang pecandu. Hanya saja terkait dengan rehabilitasi ini, BNNK Jayapura belum memiliki fasilitas rehabilitasi.
"Dalam kesempatan ini, kami juga menyampaikan kepada masyarakat, misalnya ada keluarganya yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika atau pecandu narkotika sebelum ditangkap oleh petugas BNN maupun anggota polisi, supaya bisa secepatnya melaporkan kepada BNN sehingga bisa mendapatkan perlindungan khusus penyalahgunaan maupun pecandu," tambahnya. (roy/tho)
