WKRI Mindiptana Tolak Kekerasan Perempuan dan Anak

Kaum Perempuan Mindiptana yang tergabung dalam WKRI Mindiptana saat menggelar aksi demo damai menolak kekerasan dan ekspolitasi terhadap perempuan dan anak di Mindiptana, Rabu (11/12).
BOVEN DIGOEL- Masih kentalnya kekerasan yang dialami kaum perempuan dan anak membuat mama-mama di Distrik Mindiptana yang tergabung dalam Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) turun ke jalan menyuarakan penolakan terhadap kekerasan baik secara pisik maupun psikis yang masik dialami kaum perempuan dan anak di Kabupaten Boven Digoel khususnya Distrik Mindiptana.
Aksi demo damai ini dilakukan mama-mama Mindiptana dengan membawa sejumlah pamplet yang berisi suara hati mereka, Rabu (11/12) kemarin. Rilis yang diterima dari Penrem 174/ATW Merauke bahwa aksi demo damai yang dilakukan oleh kaum mama-mama Papua di Mindiptana ikut dikawal oleg 4 orang Bintara Pembina Desa (Babinsa) Ramil 1711-02/MDT setempat dipimpin Serda Oktovianus Wambon bersinergi dengan Babinkamtibmas Polsek Mindiptana.
Dilaporkan bahwa aksi demo diawali dengan massa yang terbagi 2 kelompok. Kelompok pertama start dari Kampung Osso dan kelompok kedua start dari Kampung Anggumbit, kemudian dilanjutkan menuju Gedung olahraga (GOR) Kampung Mindiptana, Distrik Mindiptana, Boven Digoel.
Sesampainya di GOR Mindiptana, Ibu Pasivika Katuaib selaku tokoh perempuan Distrik Mindiptana mewakili masyarakat menyampaikan aspirasi penolakan kekerasan terhadap perempuan, kekerasan terhadap anak dan eksploitasi anak yang selama ini masih saja terjadi di kalangan masyarakat khususnya di Distrik Mindiptana. Sehingga mengakibatkan banyak sekali kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak serta eksploitasi anak.
‘’Semoga dengan adanya kegiatan ini masyarakat Mindiptana bisa lebih memahami dan mencintai perempuan dan anak sebagaimana mestinya,’’ katanya.
Pasivika Katuaib berharap kepada pemerintah daerah lebih memperhatikan kaum perempuan dan anak agar kekerasan maupun eksploitasi terhadap anak tidak terjadi lagi kedepannya. Di tempat terpisah, Wadanramil 1711-02/MDT Lettu Inf H. Simanjuntak mengatakan, dalam penyampaian orasi tentang penolakan kekerasan terhadap perempuan dan anak kali ini berjalan tertib dan lancar. Tidak ada kekerasan maupun tindakan yang mengganggu jalannya keamanan dan ketertiban di masyarakat. Hal ini terwujud berkat peran aktif Babinsa yang selalu menggiatkan pembinaan teritorial (Binter) kepada masyarakat di wilayah binaannya bersama dengan Babhikamtibmas. (ulo/tri)