Aparatur Sipil Negara (ASN) sedang mengikuti upacara bendera dalam rangka Hari Bakti PUPR ke-73 di halaman Kantor Gubernur Papua, Senin (3/12) kemarin.(FOTO : Gratianus Silas/Cepos)
JAYAPURA- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir. Basoeki Hadimoeljono, menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur yang sangat gencar dilakukan pemerintah tidak lepas dari tujuan untuk mempersatukan bangsa.
Hal ini ia sampaikan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan dan Hukum Sekda Papua, Doren Wakerkwa, dalam Upacara Pengibaran Bendera peringatan Hari Bakti PUPR dari pada Pemerintah Provinsi Papua, yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Papua, Senin (3/12).
“Berbagai capaian PUPR telah dirasakan langsung manfaatnya dan diapresiasi pula masyarakat. Namun, jangan sampai hal ini membuat kita berpuas diri. Tapi sebaliknya lebih berhati-hati dan bertanggungjawab atas setiap kebijakan dan langkah,” sebut Doren Wakerkwa membacakan sambutan Menteri PUPR, Senin (3/12) kemarin.
Lanjutnya, terobosan dan lompatan baru perlu dilakukan, agar Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain di dunia. Artinya, ide-ide kreatif dan inovatif harus mampu diimplementasikan dalam setiap langkah yang berhubungan dengan kemajuan bangsa dari sektor pembangunan infrastruktur.
Di kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Papua, Ir. Osman H. Marbun meminta seluruh pemangku kepentingan di PUPR untuk menjadi manajer infrastruktur, bukannya manajer konstruksi.
Artinya, insan PUPR diharapkan untuk mengetahui semua seluk beluk pekerjaan, baik sumber daya air, perumahan, cipta karya, bina marga, di mana bukan hanya sekedar memahami bidang pekerjaannya saja, tapi juga berkoordinasi dengan stakeholder lain untuk bidang pekerjaan yang sama dan berhubungan.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua, Girius One Yoman, mengakui bahwa mengemban tugas di PUPR memang penuh resiko. “Kerja di PUPR ini resikonya tinggi. Di Jayapura sini mungkin mendingan. Namun untuk di wilayah pegunungan sangat susah dan beresiko. Namun itulah latar belakang kami di Papua yang sangat sulit,” papar Girius One Yoman.
Sekalipun demikian, hal tersebut tidak mematahkan motivasi dan semangatnya untuk terus memberikan yang terbaik bagi Provinsi Papua melalui pembangunan infrastruktur yang nyata dirasakan masyarakat di Papua. (gr/ary)