Gratianus Silas/Cepos
Drs. Yan Piet Rawar
JAYAPURA-Dengan dibukanya penerimaan pegawai dengan skala nasional, tentu menarik juga melihat penyerapan tenaga kerja khususnya di Provinsi Papua. Sebab, penyerapan tenaga kerja di Papua sendiri dinilai masih sangat rendah.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Papua, Drs. Yan Piet Rawar mengatakan, masih rendahnya penyerapan tenaga kerja di Papua karena investasi tenaga kerja yang tidak terjadi.
“Memang ada banyak pembangunan yang dilakukan, seperti sarana persiapan menuju PON XX di Papua tahun 2020. Namun, ini hanya diperuntukkan bagi sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keterampilan tertentu. Kondisi ini menyebabkan penyerapan tenaga kerja di Papua pada umumnya, masihlah tergolong rendah,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (8/8) kemarin.
Pembangunan berskala menengah dan kecil menurut Rawar justru manfaatnya lebih besar besar, sehingga Dinas Tenaga Kerja Provinsi Papua siap mengarahkan penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.
“Sebut saja pada sektor pembangunan perumahan rakyat, drainase, atau saluran irigasi yang tidak memerlukan teknologi yang begitu tinggi dalam pembangunannya. Dengan demikian, kita arahkan penyerapan tenaga kerja bisa terjadi,” jelasnya.
Rawar menambahkan, kondisi terkini banyak terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di sejumlah perusahaan. Parahnya yang terjadi yaitu PHK sepihak yang mana tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
“Jangan salah, ini banyak terjadi, sehingga Disnaker pun memberikan perhatian yang sungguh terhadap hal ini, agar aturan bisa diikuti. Di sisi lain, pemerintah sendiri tidak berharap terjadi PHK. Sebab, kalau terjadi PHK yang tadinya tenaga kerja akan masuk dalam kelompok pengangguran, yang mana menjadi beban pemerintah daerah untuk kembali mengatasi persoalan ini,” pungkasnya. (gra/nat)