33 Warga Nduga Mengungsi Lewat Merauke

Sulo/Radar Merauke
Sebanyak 33 warga asal Nduga yang mengunsi dari Nduga karena konflik besenjata saat tiba dan istirahat sementara di terminal Pelabuhan Merauke, Kamis (19/7)
MERAUKE- Karena merasa tidak aman, tercatat 33 warga asal Kabupaten Nduga mengungsi keluar dari Nduga. Ke-33 warga Nduga yang mengungsi ini tiba di Pelabuhan Merauke dengan mengunakan KM Tatamailau dari Asmat, sekitar pukul 04.00 WIT, kemarin.
Selanjutnya, ke-33 pengungsi tersebut dibawa ke Panti Asuhan Kartini untuk ditampung sementara. Karena hari ini, rencananya, mereka akan diberangkatkan menuju Wamena dengan pesawat Hercules selanjutnya menuju ke kampung halaman mereka di Kampung Lanny Jaya, Kabupaten Lanny Jaya-Papua.
Ke-33 pengungsi tersebut adalah Defius Telenggen sebagai ketua, Wilius Murip, Selius Tabuni, Kiringgen Murip, Abineus Kogoya, Irius Telenggen, Yohan Telenggen, Kamina Telenggen dan Deus Murip. Selanjutnya, Yombongga Murip, Umakor Murip, Sumur Murip, Minte Tabuni, Betrina Murip dan Pajuri Kogoya. Kemudian Kies Enembe, Piter Mote, Yas Enembe, Elpi Murip, Nombongge Murip, Ilon Kogoya, Taulut Tabuni dan Luter Murip. Lalu, Nenggen Murip, Alinus Murip, Berton Tabuni, Yamo Tabuni, Dumsina Tabuni, Kem Telenggen dan Negro Murip. Sedangkan 3 pengungsi lainnya adalah anak masing-masing Yeriyante Tabuni, Desti Murip dan Demison Murip.
Dari 33 pengungsi ini, 5 diantaranya berstatus PNS dimana pimpinan rombongan adalah kepala seksi PAUD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Nduga, Defius Telenggen. Sementara 3 pengungsi lainnya adalah kepala kampung.
Ketua rombongan Defius Telenggen menjelaskan bahwa mereka mengungsi karena merasa tidak aman dengan adanya kontak senjata yang terjadi antara aparat pemerintah dengan kelompok sipil bersenjata dari hutan.
‘’Jadi kita masyarakat merasa tidak aman sehingga keluar. Nanti kalau sudah rasa aman baru balik ke sana,’’ katanya. Sebenarnya, jumlah dalam satu rombongan ini sebanyak 43 orang. Namun 10 orang sudah menggunakan pesawat lewat Bandara Ewer ke Timika. ‘’Sementara kami 33 orang menggunakan kapal Tatamailau,’’ katanya. (ulo)