1.200 Hektar Lahan Kopi Rusak

Petani kopi saat mengeringkan kopinya di Kampung Jagara, Distrik Welesi.1200 hektar lahan kopi rusak di wilayah itu sehingga tidak bisa digunakan.

WAMENA–1200 hektar lahan perkebunan kopi milik masyarakat yang tersebar di beberapa distrik Di Jayawijaya dilaporkan rusak dan tidak bisa digunakan. Yang digunakan masyarakat saat ini hanya 710 hektar.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya, Hendri J Tetelepta mengakui, Pemkab Jayawijaya melalui dinas teknis harus bekerja keras dalam mendorong pembudidayaan kopi terutama petani kopi yang lahannya rusak.

“Setiap tahun pemerintah daerah terus melakukan pengembangan kopi khusus kepada petani kopi. Hanya saja, dalam mendorong petani kopi ini kita harus memperhatikan keuangan atau anggaran terutama pembiayaan petani kopi di 328 kampung se-Kabupaten Jayawijaya,”ungkapnya, Rabu (4/7) kemarin.

Dalam mengembalikan Kopi unggulan ini, Kata Hendri, pihaknya tetap sesuaikan dengan anggaran, dan tidak bisa satu kali dalam satu tahun anggaran untuk membiayai 328 kampung, dimana dinas pertanian  akan memakai pola  prioritas lokasi yang tepat untuk dikembangkan.

Hingga saat ini, menurut Hendri luas lahan di Kabupaten Jayawijaya sekitar 1.910 hektar, tetapi pihaknya membaginya dalam beberapa kategori. Pertama kategori kebun yang baru tanam memiliki luas 350 hektar, untuk kopi yang beproduksi sampai hari ini 480 hektar.

” Ada sekitar 1200 yang kita kategorikan kebun rusak dan tidak terpakai lagi oleh masyarakat untuk mengembangkan tanaman kopi,”jelasnya.

Dinas Pertanian berjanji akan terus melakukan pembinaan terhadap ptani, terutama untuk pengembangan kopi di Kabupaten Jayawijaya.(jo/tho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *