Pertaruhan Harga Dirinya Anak Koteka

Dr Neles Tebay
JAYAPURA – Papua menjadi salah satu provinsi yang akan ikut meramaikan proses Pilkada tahun 2018. Menurut Pater Dr Neles Tebay, bagi anak-anak koteka, Pilkada 2018 bukan hanya sekedar kesempatan untuk memilih pemimpin daerah tetapi lebih pada ajang pertaruhan harga diri. Ini berlaku bagi semua anak koteka dimanapun berada.
Menurut Pater Neles demi penghormatan pada harga diri ini semua harus menanamkan komitmen untuk tidak mengganggu, apalagi menghambat termasuk menolak kekerasan dan melaksanakan pilkada secara damai.
“Pilkada serentak ini kita akan disajikan untuk pertama kali dalam sejarah Papua bahwa hanya dua putera koteka yang akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur. Semua harus menganggap ini pesta bersama dan apapun yang terjadi yang terpilih adalah anak-anak Koteka,” beber Pater Neles dalam rilisnya.
Tak hanya itu di lima dari tujuh kabupaten yang akan melaksanakan pilkada bupati juga hampir semua penduduknya adalah anak koteka. Lima kabupaten tersebut adalah Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Puncak, Paniai, dan Deiyai. Dari kondisi dan semangat yang ia tangkap, pria yang juga menjabat sebagai Koordinator Jaringan Damai Papua (JDP) ini menyebut bahwa ia meyakini bahwa anak-anak koteka dari masing-masing kabupaten akan membuktikan dirinya mereka bisa melaksanakan Pilkada tanpa kekerasan dan pertumpahan darah.
“Kami pikir ini yang penting. Jangan sampai karena Pilkada akhirnya memunculkan kebencian dan perpecahan. Pilkada hanya sebuah proses yang memiliki waktu namun kekerabatan dan kekeluargaan itu tak ada batasan waktu. Tak ada istilah mantan keluarga, yang ada justru mantan kepala daerah,” sindirnya.
Berita Selengkapnya baca di harian Cenderawasih Pos Edisi Selasa (6/2) (ade/tri)